Bilangan 36

Kesetiaan Terhadap Yang Tidak Setia

28 Juli 2023
GI Mario Novanno

Zelafehad termasuk generasi dalam sensus Musa yang pertama. Ia mati dengan meninggalkan lima putri, tanpa putra. Setelah dia meninggal, kelima putrinya--Mahla, Noa, Hogla, Milka dan Tirza--meminta kepada Musa agar melalui mereka, nama Zelafehad ayah mereka, tidak terhapus dari tengah-tengah kaumnya dengan tetap mendapatkan tanah milik di antara keturunan Manasye. Karena warisan biasanya hanya diberikan kepada anak laki-laki, garis keluarga Zelafehad akan hilang. TUHAN memberi tahu Musa bahwa jika seorang laki-laki mati tanpa anak laki-laki, maka warisan akan menjadi milik anak perempuannya (27:1-8). Akan tetapi, pertanyaan tentang pernikahan muncul. Jika anak perempuan menikah di luar suku mereka, tanah itu akan menjadi milik suku lain di tahun Yobel (36:4). Oleh karena itu, Musa memerintahkan bahwa dalam kasus ini, para wanita harus menikah dengan pria dalam suku mereka sendiri sehingga masing-masing suku dapat mempertahankan milik pusakanya sendiri (36:8-9). Di masa yang akan datang, ketika suku-suku menerima tanah mereka di bawah Yosua, putri-putri Zelafehad menerima milik pusaka mereka seperti yang diperintahkan Allah melalui Musa (Yosua 17:3-6).

Ada dua hal yang dapat kita renungkan. Pertama, kasus khusus seperti yang dialami Zelafehad dan keturunannya tidak terhindarkan. Masalahnya, kasus khusus seperti ini bisa membuat kita tersandung pada aturan yang kita buat sendiri. Bagaimana mengatasinya? Kasus khusus memerlukan aturan khusus. Peraturan dibutuhkan untuk mengatur situasi umum yang dihadapi masyarakat, tetapi sering kali perlu dibuat pengecualian aturan berupa aturan khusus. Secara umum, kita akan mengatakan bahwa suatu masalah perlu dilihat kasus per kasus. Pemimpin yang bijak akan memilah kasus-kasus khusus dan menangani kasus-kasus itu secara adil dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait. Kedua, sekaligus yang terpenting, bukankah amat menarik untuk diamati bahwa kitab Bilangan ditutup dengan aturan khusus tentang milik pusaka? Hampir empat puluh tahun sebelumnya, generasi pertama tidak percaya bahwa mereka akan sanggup melawan musuh-musuh mereka di tanah yang dijanjikan TUHAN! Sekarang, anak-anak dari generasi pertama itu memiliki iman yang teguh untuk memastikan bahwa milik pusaka mereka akan terjaga dalam suku mereka. Rencana TUHAN akan terbukti atas umat pilihan-Nya. Meskipun diperlambat oleh keberdosaan generasi pertama, dan meskipun generasi kedua juga sering mengecewakan hati TUHAN, TUHAN tetap setia kepada mereka yang tidak setia. Itulah TUHAN kita! Apakah Anda telah merespons dengan berlaku setia?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design